Ping Blog

Monday, June 18, 2012

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi BBM Kendaraan


Kendaraan bermotor saat ini memang memiliki peran penting dalam hidup manusia, tapi dengan bertambahnya umur dunia ini maka semakin terbatasnya jumlah bahan bakar minyak di dunia.

Dengan semakin langkanya sumber bahan bakar ini makan akan semakin membuat harga BBM di seluruh dunia meroket. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan yang beredar dan digunakan maka penggunaan BBM semakin meningkat.

Memang dalam permasalahan ini setiap pabrikan otomotif dunia berlomba-lomba dalam menghasilkan kendaraan yang memiliki efisiensi bahan bakar lebih sedikit atau bahkan menggunakan mesin tenaga listrik.

Tapi kendaraan semakin kaya akan teknologi maka akan semakin mahal pula harganya, seperti halnya pada kendaraan dengan teknologi hybrid yang bisa memiliki harga lebih mahal ketimbang mobil dengan mesin bakar biasa.

Dengan mahalnya harga kendaraan ramah lingkungan teknologi hybrid ini, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dan sekiranya bisa membantu kita dalam menghemat bahan bakar kendaraan kita.

1. Jenis BBM


Faktor pertama yang harus kita pahami adalah dalam pemilihan jenis bahan bakar yang tepat untuk kendaraan kita. Di Indonesia untuk bahan bakar kendaraan bermotor ada 5 macam yaitu untuk bensin terbagi menjadi 3 yaitu Premium, Pertamax, Pertamax plus. Sedang Solar ada Bio Solar dan Solar Dex.

Dari berbagai jenis bahan bakar ini kita harus memahami mesin yang seperti apa yang cocok dengan penggunaan masing jenis tersebut. Untuk kendaraan mesin bensin yang masih menggunakan teknologi mesin karburator keluaran tahun 1980 – 1999 memang masih bisa menggunakan jenis premium.

Tapi juga dengan ketentuan kompresi mesinnya harus yang masih di bawah angka 9.0:1, sedangkan untuk kendaraan dengan teknologi injeksi rata-rata akan memiliki mesin dengan tingkat kompresi yang sudah tinggi dengan di atas angka 9.0:1 harus menggunakan jenis BBM non subsidi atau pertamax.

Begitu halnya pada kendaraan bermesin diesel yang terkenal dengan kompresi mesinnya yang tinggi sehingga tidak memerlukan adanya busi untuk membakar bahan bakar di ruang mesin.

Sebab pada mesin diesel, bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya karena daya tekan kompresi mesin yang tinggi (misal pada BMW 116d, kompresi mesinnya mencapai 16.5:1). Maka mesin diesel yang sudah menggunakan teknologi injeksi atau Common-Rail juga seharusnya menggunakan jenis Solar Dex.

Pemahaman yang mudah dalam hal pemilihan jenis BBM dengan kompresi mesin adalah semakin tinggi kompresi mesin maka akan sangat membutuhkan bahan bakar yang memiliki kemampuan daya bakarnya lebih cepat.

Jadi intinya pemilihan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin tentu akan sangat berpengaruh dalam konsumsi BBM suatu kendaraan. Karena jika jenis BBM sesuai, tenaga maksimal mesin dapat tercapai hanya dengan sedikit semprotan bahan bakar.

2. Oli Mesin


Faktor yang kedua dalam mempengaruhi konsumsi BBM adalah oli mesin yang digunakan. Setiap kendaraan selalu akan memiliki buku manual yang juga mencantumkan spesifikasi kendaraan dan juga berbagai jenis oli yang diperlukan pada sebuah kendaraan.

Cairan pelumas pada suatu kendaraan punya peranan yang juga sangat penting. Karena dengan bantuan cairan ini, bagian-bagian yang bergerak dan bergesekan akan lebih mudah dalam bergerak. Seperti halnya silinder mesin, roda gigi dan sebagainya.

Namun yang terpenting adalah dalam pemilihan oli pelumas mesin ini. Dari beberapa orang yang ditanya perihal jenis oli apa yang tertulis pada standar buku manual kendaraan? banyak orang akan cenderung menjawab dengan kata tidak tahu dan lebih cenderung menggunakan oli yang beredar di iklan.

Memang menggunakan oli dengan merk terkenal itu baik tapi pemilihan kadar kekentalan SAE apa sudah sesuai dengan spesifikasi mesin yang telah dianjurkan pabrikan kendaraan tersebut? Jika kekentalan oli tidak sesuai makan akan berdampak pada kerja mesin menjadi lebih berat dan tentunya menjadikan boros dalam bahan bakar.

Jadi pada faktor kedua ini jangan asal dalam memilih oli mesin, tetapi lihat buka manual terlebih dahulu atau bisa menannyakan kepihak dealer kendaraan Anda sebelum mengganti oli mesin.

3. Busi

Faktor ketiga yang memiliki pengaruh dalam konsumsi bahan bakar adalah busi. Tapi dalam faktor ketiga ini kendaraan dengan menggunakan mesin diesel tentu tidak ikut di dalamnya karena seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa mesin diesel tidak menggunakan busi sebagai pematik pembakaran dalam ruang bakar.

Busi pada mesin bensin diperuntukan sebagai pematik dalam membakar bahan bakar yang tercampur oksigen dan terkompresi oleh piston. Yang harus kita ketahui adalah jenis busi yang beredar di pasaran sangat banyak jenisnya. Dan yang harus diperhatikan dalam pemilihan busi juga harus sesuai dengan buku manual kendaraan.

Kadang ada persepsi orang jika mengganti dengan busi racing maka tenaga kendaraan akan bertambah atau bahkan konsumsi BBM jadi irit karena percikan dari busi menjadi lebih baik. Memang asumsi tersebut tidak salah apabila didukung dengan faktor pertama yaitu penggunaan jenis BBM yang memiliki oktan lebih tinggi dan juga penggunaan kabel busi racing pula.

Kalau dengan kondisi mesin standar, lebih baik menggunakan busi yang sesuai standar pabrik pula. Umur pemakaian busi juga ada batasnya yang dapat dilihat dari jarak celah antara elektrode yang semakin melebar. Jika hal ini terjadi dan Anda biarkan maka pembakaran pada ruang bakar tidak sempurna dan alhasil kendaraan menjadi boros.

4. Service Berkala

Pada faktor keempat ini juga ada hubungannya dengan faktor ketiga dan kedua. Sebab dalam hal ini sering kali orang abaikan dan menggampangkan. Padahal Service berkala ini sama halnya kita memeriksakan kesehatan kendaraan kita kepada dokter (dokter mesin).

Dalam hal ini juga dianjurkan dilakukan dengan berdasarkan jarak tempuh dari suatu kendaraan. Jika dalam urusan service berkala diabaikan makan dampak borosnya konsumsi BBM bisa dua kali lipat. Karena jika sektor jantung pacu tidak sehat maka akan banyak berdampak buruk pada kendaraan juga pada segi ekonomi sang pemilik.

Sebab dengan membiarkan suatu gejala kecil terjadi maka akan membuat dampak berantai pada berbagai sektor mesin, kelistrikan pada kendaraan dan tentu akan semakin memerlukan biaya yang sangat besar jika untuk membenahi kerusakan yang terjadi. Tentu hal ini tidak ingin Anda alami bukan?

5. Tekanan Udara Pada Ban


Pada faktor kelima ini pasti hampir semua orang mengetahuinya. Karena kalau mengemudi kendaraan dengan tekanan udara pada roda kurang tentu akan sangat terasa tidak enak dan berat.

Roda pada kendaraan sama halnya sebuah sepatu seorang atlet lari. Jika roda-roda pada kendaraan memiliki tekanan udara yang sesuai maka kendaraan akan sangat mudah dalam melaju dan juga ringan untuk dikendalikan

6. Beban Mesin

Nah pada bagian ini akan sangat jarang didengar bagi sebagian orang awam. Sebab istilah ini sering dipergunakan dalam dunia otomotif secara teknis. Yang dimaksud sebagai beban mesin ini adalah beban yang harus dipikul oleh sebuah kendaraan.

Dan pada faktor kelima itu juga termasuk dalam beban mesin apabila tekanan udara pada ban kurang. Dalam buku manual setiap kendaraan juga disampaikan bobot maksimal yang dapat dipikul sebuah kendaraan dan jadikan informasi ini sebagai patokan.

Selanjutnya yang masuk dalam beban mesin adalah penggunaan sistem kelistrikan kendaraan baik dari lampu hingga pada sistem audio. Mungkin Anda beranggapan kelistrikan semua yang ada berasal dari Accu.

Memang tidak salah, cuma Accu sebenarnya adalah sebuah tempat penampungan daya listrik pada suatu kendaraan dengan tujuan untuk dipergunakan pada saat kita menggunakan elektrik starter yang memerlukan daya besar. Pada saat mesin hidup pemakaian listrik akan dibebankan pada putaran mesin.

Jadi apabila dalam kondisi mesin kendaraan mati dan Anda lupa mematikan lampu utama atau menggunakan sistem audio dalam jangka waktu lama kemungkinan Accu kendaraan tekor dan kendaraan akan sulit dihidupkan.

Jadi dari faktor keenam ini adalah beban kendaraan yang berlebih, tekanan ban yang kurang dan penggunaan kelistrikan yang berlebih pada kendaraan juga dapat menjadikan beban mesin kendaraan. Mesin semakin banyak terbebani dengan berbagai hal ini sudah pasti konsumsi BBM menjadi lebih boros.

7. Modifikasi Yang Salah


Kalau mendengar kata modifikasi tentu pikiran kita akan cenderung mengarah pada suatu hal yang bisa membuat tampilan kendaraan standar menjadi lebih menarik dan memiliki nilai lebih.

Kalau selama modifikasi dilakukan dengan perhitungan yang benar tentu akan menjadikan kendaraan dari tampilan dan juga dari segi efisiensi menjadi lebih baik. Tapi kalau melakukan modifikasi dengan asal-asalan bisa membuat Anda mengeluarkan biaya yang tidak perlu.

Salah satu contoh dalam modifikasi pada sektor kaki-kaki. Pada bagian ini sering orang tidak memperhitungkan, sebab jika salah perhitungan bisa-bisa Anda menambah beban mesin.

Yang harus Anda perhatikan dalam mengganti velg adalah jangan melebihi 2 angka dari ukuran velg standar. Misal ukuran standar 17” maka maksimal penggantian adalah dengan velg ukuran 19”.

Selain dari ukuran harus diperhatikan bahan velg yang akan Anda beli. Sebab semakin besar diameter velg tentu akan semakin berat dari standar, sehingga usahakan dengan mendapatkan velg dengan berbahan alloy.

Kemudian dalam modifikasi body juga perlu perhitungan yang tepat, jika dalam modifikasi body semakin menambah bobot kendaraan lebih berat sebaiknya jangan. Sedangkan dalam modifikasi body baik mengganti bumper dengan produk aftermarket dan mampu mengurangi bobot mobil tentu akan menjadikan konsumsi BBM kendaraan menjadi lebih irit.

Intinya dalam modifikasi yang benar agar kendaraan lebih efisien adalah jangan sampai semakin menambah bobot dari kendaraan. Jika ingin lebih efisiensi seharusnya modifikasi yang dilakukan bisa menjadikan bobot kendaraan lebih ringan dari standar dengan pemilihan bahan yang tepat. Kecuali tema yang Anda usung untuk style dan tidak mementingkan bobot dan konsumsi BBM.

8. Rute Jalan Keseharian


Rute jalan yang Anda lalui setiap hari memiliki peran yang besar dalam menentukan banyak sedikitnya konsumsi BBM kendaraan. Penentuan jalur jalan yang akan Anda lalui itu sangatlah penting, maka dari itu pikirkan dengan bijak.

Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebisa mungkin hindari jalur yang memiliki tingkat kemacetan tinggi, hindari jalur yang memiliki jumlah polisi tidur banyak, hindari jalan yang rusak dan banyak berlubang, hindari jalur yang banyak memiliki daerah yang naik turun banyak dan yang terakhir adalah hindari jalur yang memiliki jalan yang berliku-liku.

Semua hal ini yang paling banyak membuat kendaraan Anda lebih mudah kehausan dan akan minum bahan bakar lebih banyak. Sebab faktor ini frekuensi permainan pedal gas semakin banyak dan tidak konstan seperti saat melaju pada jalan bebas hambatan.

9. Emosional


Pada faktor terakhir ini bukan berasal dari kendaraan yang Anda gunakan tetapi melainkan dari sendiri atau faktor karakter pribadi. Sebab tingkat emosional setiap pribadi manusia berbeda-beda, ada yang memiliki karakter sabar dan ada yang mudah sekali tersulut emosinya.

Apalagi pada hari-hari ini jumlah kendaraan yang beredar di Indonesia semakin banyak, tingkat polusi udara semakin meningkat sehingga udara juga semakin panas.
Dari faktor ini juga memiliki pengaruh yang besar, sebab saat kondisi seperti ini kecenderungan kita agar bisa cepat sampai tempat tujuan, dengan begitu Anda akan berkendara lebih cepat.

Sebab pada saat di jalan kita tidak bisa mengendalikan emosi kita dengan baik maka frekuensi menggeber tunggangan juga semakin sering tidak pada tempatnya. Dengan perilaku seperti ini juga bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain serta menghasilkan konsumsi BBM juga lebih boros.

Faktor mana yang sudah dan belum Anda perhatikan? Jika dalam selama ini Anda masih salah kaprah dengan ketentuan spesifikasi mesin kendaraan, sebaiknya mencoba untuk membenahinya.

Tetapi apabila kendaraan boros dikarenakan rute yang harus Anda lalui tidak memungkinkan memang tidak bisa berbuat banyak kecuali mencoba menggunakan alat bantu penghemat BBM serta mengendalikan tingkat emosi dalam berkendara.

Artikel Terkait :

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo